PROFIL DESA PENAMBANGAN
Kondisi Desa
Secara geografis Desa Penambangan terletak pada posisi 70 24' 21.50" Lintang Selatan dan 1120 31' 53.12" Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa dataran rendah yaitu sekitar 6 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten Sidoarjo tahun 2013, selama tahun 2013, curah hujan di Desa Penambangan rata-rata mencapai 6.000 mm, dengan suhu rata-rata 37 0C, Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember hingga mencapai 6.000 – 7.000 mm yang merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2012-2013.
Secara administratif, Desa Penambangan terletak di wilayah Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wringinanom, Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Wonokupang dan Desa Bogem Pinggir, Di sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bakalan wiringipitu, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan desa Jeruklegi dan Desa Balongbendo Kecamatan Balongbendo.
Jarak tempuh Desa Penambangan ke ibu kota kecamatan adalah 0,5 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 25 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam.
Kondisi dan Ciri Geologis Wilayah
Luas Wilayah Desa Penambangan adalah 150 Ha. Luas lahan yang ada terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain.
Luas lahan yang diperuntukkan untuk pemukiman adalah 18 Ha. Luas lahan yang diperuntukkan untuk Pertanian adalah 102 Ha. Luas lahan untuk ladang tegalan dan perkebunan adalah 40 Ha, perdagangan/pasar 0,5 Ha, pertokoan 1,0 Ha. Sedangkan luas lahan untuk fasilitas umum adalah sebagai berikut: untuk perkantoran 0,3 Ha, sekolah 0 Ha, olahraga 0 Ha, tanah bengkok 12,224 Ha, dan tempat pemakaman umum 3,5 Ha.
Wilayah Desa Penambangan secara umum mempunyai cirii geologis berupa lahan tanah hitam yang sangat cocok sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Secara prosentase kesuburan tanah Desa Penambangan terpetakan sebagai berikut: sangat subur 102 Ha, subur 0 Ha, sedang 0.Ha, tidak subur/ kritis 0 Ha. Hal ini memungkinkan tanaman padi untuk dapat panen dengan menghasilkan 6 ton/ha. Tanaman jenis palawija juga cocok ditanam di sini.
Wilayah Desa Penambangan secara umum mempunyai cirii geologis berupa lahan tanah hitam keabu-abuan dan berdebu yang sangat cocok sebagai lahan pertanian dan perkebunan. Berdasarkan data yang masuk tanaman padi, jagung, mangga, tebu, kacang kedelai, kacang tanah juga mampu menjadi sumber pemasukan (income) yang cukup bagi penduduk desa ini. Akan tetapi tercatat hanya 133 keluarga yang memiliki lahan pertanian sendiri, sedangkan ada 1.893 keluarga yg tdk memiliki lahan sendiri. Akhirnya sektor lain yaitu sektor perdagangan dengan adanya pusat perbelanjaan tradisional adalah Pasar Surungan. Pasar ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan di sektor perdagangan sehingga bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat desa Penambangan. Pasar ini memulai aktifitas sejak dini hari sampai siang hari. Hal ini menggambarkan sebagai pasar yang terus beraktifitas dalam kegiatan transaksi jual beli dalam roda perekonomian masyarakat. Sedangkan keberadaan testur tanah hitam kecoklatan yang lembek dan bergerak juga mengakibatkan jalan-jalan cepat rusak. Karenannya, pilihan teknologi untuk membangun jalan dari bahan-bahan yang relatif bertahan lama menjadi pilihan utama.
Sejarah Desa
Sejarah Berdirinya Desa
Desa Penambangan memiliki sejarah yang agak unik. Hal ini jika dilihat tentang sekilas letak geografis yang berbatasan dengan desa Wringin Anom Kecamatan Wringin Anom Kabupaten Gresik dan terpisah oleh sebuah aliran sungai. Dari kata “ tambang “ ini mengingatkan sebuah alat trasnportasi tradisional yang berfungsi untuk penyeberangan sungai dengan menggunakan gethek dan tali sebagai pengatur arah. Alat penyebrangan sungai ini sangat berfungsi bagi kedua desa tersebut khususnya sebagai jalur alternatif terdekat dalam bekerja sekaligus sebagai jalur perdagangan atau keluar masuknya barang menuju pasar.
Keunikan lainnya bagi desa Penambangan yaitu adanya sebuah pasar yang diberi nama pasar surungan. Dari namanya saja sudah terlihat bahwa pasar tersebut mendapat dorongan yang bisa diartikan menurut sejarah bahwa dalam pendistribusian barang pada saat itu melalui sungai menuju ke atas atau ke pasar tersebut. Karena minimnya transportasi pada saat itu maka masyarakat menggunakan teknis tradisional yaitu dengan mendorong barang mereka dari pinggiran sungai.
Dari beberapa cerita singkat tentang sejarah tersebut, maka bisa ditarik sebuah garid besar bahwa desa Penambangan memiliki letak yang cukup strategis khususnya di wilayah kecamatan Balongbendo, selain beredekatan dengan kantor kecamatan juga merupakan persimpangan jalur transportasi untuk jalur propinsi. Maka sekilas sejarah lahirnya nama desa Penambangan berasal dari desa tersebut.
Sejarah Pemerintahan Desa
KEPALA DESA PENAMBANGAN 1976 – 2014
DJOPARTO
Kebawah
–
1976 -SOEMARTO
1976
– 1994 -SUKARNO
1994
– 2007 -FAJAR SANTOSO
2007 - 2013 -HELMY FIRMANSYAH
2013 - Sekarang -FAHMI
ROSYIDI
Demografis/ Kependudukan
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2013, jumlah penduduk Desa Penambangan adalah 4.460 jiwa, dengan rincian 1.930 laki-laki dan 2.530 perempuan. Jumlah penduduk demikian ini tergabung dalam 1200 KK.
Agar dapat mendeskripsikan dengan lebih lengkap tentang informasi keadaan kependudukan di Desa Penambangan maka perlu diidentifikasi jumlah penduduk dengan menitikberatkan pada klasifikasi usia. Untuk memperoleh informasi ini maka perlulah dibuat tabel sebagai berikut:
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Prosentase1 0 - 3 475 Orang 10,8 %
2 4 - 6 691 Orang 15,7 %
3 7 -12 515 Orang 12 %
4 13 - 15 550 Orang 12,3 %
5 16 - 18 490 Orang 11,2 %
6 19 keatas 1.739 orang 38 %
Jumlah Total 4.480 Orang 100 %
Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49 tahun Desa Penambangan sekitar 1.739 atau hampir 40%. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Tingkat kemiskinan di Desa Penambangan termasuk tinggi. Dari jumlah 2363 KK di atas, sejumlah 1390 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera, 320 KK tercatat Keluarga Sejahtera I, 295 KK tercatat Keluarga Sejahtera II, 280 KK tercatat Keluarga Sejahtera III dan 138 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka lebih 45% KK Desa Penambangan adalah keluarga miskin.
A. Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika berpikir atau pola pikir individu, selain mudah menerima informasi yang lebih maju dan tidak gagap teknologi. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan warga Desa Penambangan.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Keterangan Jumlah1 TK 250 orang
2 SD 830 orang
3 SMP/SLTP (Sederajat) 230 orang
4 SMA/SLTA (Sederajat) 125 orang
5 Akademi/D1-D3 60 orang
6 Sarjana / S1-S3 39 orang
7 Pondok Pesantren 410 orang
8 Madrasah 79 orang
9 Pendidikan Keagamaan -
10 Sekolah Luar Biasa (SLB) 3 orang
11 Kursus/Ketrampilan 15 orang
Jumlah Total 1.981 orang
Rentetan data kualitatif di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Penambangan hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri. Sebab ilmu pengetahuan setara dengan kekuasaan yang akan berimplikasi pada penciptaan kebaikan kehidupan.
Rendahnya kualitas pendidikan di Desa Penambangan tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan di Desa Penambangan baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP), sementara akses ke pendidikan menengah ke atas berada di tempat lain yang relatif jauh.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Penambangan yaitu melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa Penambangan Bahkan beberapa lembaga binbel dan pelatihan yang pernah ada malah gulung tikar. Mungkin dorongnan dari pemerintah dan masyarakat lemah. Inilah yang menjadi pekerjaan dasar pemerintahan Desa Penambangan sekarang ini.
B. Kesehatan
Masalah kesehatan adalah hak setiap orang dan merupakan aset yang amat penting bagi masa depan bangsa secara umum. Masyarakat yang produktif adalah masyarakat yang sehat fisik dam mentalnya. Salah satu cara untuk mengukur status kesehatan masyarakat adalah mencermati banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Laporan warga menunjukkan adanya gejala masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi, yang antara lain disebabkan oleh infeksi pernapasan akut bagian atas, malaria, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan berdurasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat Desa Penambangan secara umum.
Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga hampir tidak ada. Hal ini membuktikan tingkat kesehatan mulai meningkat.
C. Mata Pencaharian
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Penambangan dapat teridentifikasi ke dalam beberap sektor yaitu pertanian, Buruh Tani, pengusaha kecil dan menengah, peternakan, PNS dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 165 orang, yang bekerja sebagai buruh tani berjumlah 185 orang, yang bekerja di sektor peternakan 25 orang, yang bekerja sebagai pengusaha kecil dan menengah sejumlah 5 orang, dan bekerja sebagai PNS berjumlah 145 orang. Dengan demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 525 orang. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.
Tamatan Sekolah Masyarakat
No Keterangan Jumlah Prosentase1 Tamat taman kanak-kanak 290 19,9 %
2 Tamat Sekolah SD 810 55,7 %
3 Tamat Sekolah SMP 210 14,4 %
4 Tamat Sekolah SMA 109 7,5 %
5 Tamat akademi D1-D3 0 0 %
6 Tamat Sekolah PT/ Akademi 35 2,4 %
Jumlah Total 1454 100 %
Data Mata Pencaharian Penduduk
No Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
1 Petani 140 25
2 Buruh Tani 155 30
3 Buruh Migran - -
4 PNS 120 25
5 Pengrajin - -
6 Pedagang Keliling - -
7 Peternak 25 -
8 Montir - -
9 Dokter Swasta 1 -
10 Bidan Swasta - 4
11 Perawat Swasta 1 7
12 Pembantu Rumah Tangga - 20
13 TNI 24 -
14 POLRI 3 1
15 Pensiunan 150 20
16 Pengusaha Kecil&Menengah 5 -
17 Karyawan Swasta 1.445 1.020
Jumlah 2.069 1.152
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tenaga Kerja
No Tenaga Kerja Laki-laki Perempuan
1 Penduduk usia 18 – 56 tahun 1.090 1.368
2 Penduduk usia 18 – 56 tahun yang bekerja 385 168
3 Penduduk usia 18 – 56 tahun yg belum bekerja 125 116
4 Penduduk usia 0 - 6 tahun 179 194
5 Penduduk masih sekolah 7 - 18 tahun 161 174
6 Penduduk usia 56 tahun ke atas 49 52
7 Angkatan Kerja 200 131
Jumlah 2.169 2.203
Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa Penambangan masih cukup tinggi. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah penduduk usia18 – 56 yang belum bekerja berjumlah 241 orang dari jumlah angkatan kerja sekitar 331 orang. Angka-angka inilah yang merupakan kisaran angka pengangguran di Desa Penambangan.
D. Struktur Pemerintahan
Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Penambangan memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah Padukuhan (Rukun Warga/RW) terbentuk
Wilayah Desa Penambangan terbagi di dalam 4 Rukun Warga (RW) yang tergabung di dalam 3 Dusun yaitu: dusun Penambangan, dusun Plumpang, dusun Kedungsari, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun (Kasun). Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini, sekaligus yang lebih memehami karakter masyarakat serta bersinggungan langsung dengan masyarakat.
Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Penambangan tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Desa Penambangan
BPD------------KEPALA DESA
.
.......................SEKRETARIS DESA
KASI PEMERINTAHAN KASI PEMBANGUNAN KASI KESRA
KASI TRANTIB KASI UMUM KASUN DUNGSARI KASUN PLUMPANG
Nama Pejabat Pemerintah Desa Penambangan
No Nama Jabatan
1 Fahmi Rosyidi Kepala Desa
2 Junet Sekretaris Desa
3 M. Masrum Kasi Pemerintahan
4 Suyono Kasi Pembangunan
5 Rochmadi Kasi Kesra
6 Subandi Kasi Pelayanan Umum
7 Agus Salim, S.Pd Kasi Trantib
8 Ema Rahayu Kasun Penambangan
9 Achmad Muhajir Kasun Kedungsari
10 Muliyanto Kasun Plumpang
Nama Badan Permusyawaratan Desa Penambangan
No Nama Jabatan
1 Abdul Hakim Ketua
2 M. Yasin Wakil Ketua
3 Moch. Afandi Sekretaris
4 Agus Budi Santoso Anggota
5 Siswono Anggota
6 Sulis Arifudin Anggota
7 Bambang Gatot Anggota
Nama-nama LPMD Desa Penambangan
No Nama Jabatan
1 M. Soim Ketua I
2 Puji astutik Ketua II
3 Yayun E. A. Sekretaris
4 M. Yasin Bendahara
5 Sumarsono Anggota
6 Budi Utomo Anggota
7 Suwondo Anggota
Secara umum pelayanan pemerintahan desa Penambangan kepada masyarakat sangat memuaskan. Beberapa warga menyatakan bahwa pelayanan umum seperti pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) dapat dikerjakan dengan cepat. Begitu pula untuk pengurusan surat-surat penting lainnya seperti akte kenal lahir, SKCK dan akte kematian, sehingga secara umum masyarakat merasa terlayani secara baik.
Keadaan Sosial
Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Penambangan, hal ini tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pilkada, dan pilgub) yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.
Khusus untuk pemilihan kepala desa Penambangan, sebagaimana tradisi di era modern saat ini, masyarakat yang berkeinginan menjadi Kepala Desa wajib mencalonkan diri ke instansi terkait. Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.
Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa. Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan desa Penambangan pada tahun 2014. Pada pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 95%. Tercatat ada dua kandidat kepala desa pada waktu itu yang mengikuti pemilihan kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Penambangan seperti acara perayaan desa.
Pada bulan Juli 2014 ini masyarakat juga dilibatkan dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari pada pilihan kepala Desa, namun hampir 70% daftar pemilih tetap, memberikan hak pilihnya. Ini adalah proggres demokrasi yang cukup signifikan di desa Penambangan.
Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan Perwakilan Desa maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Penambangan mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.
Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Penambangan mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Penambangan kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.
Suasana budaya masyarakat Islam dan Jawa sangat terasa di Desa Penambangan. Dalam hal ini banyaknya ditemukan masjid dan mushollah serta kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya islam, sosial dan Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya budaya ruwat deso/dusun, slametan, tahlilan, mithoni, yasinan, istighosah, dan banyaknya tempat pendidikan keagamaan, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Penambangan Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Penambangan. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.
Bencana Alam dan Sosial
Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan sosial yang cukup berarti di Desa Penambangan Isu-isu terkait tema ini, seperti kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang membahayakan masyarakat dan sosial.
Keadaan Ekonomi
Produk Domestik Desa Penambangan (PDDB) tahun 2014
No Sumber Pendapatan Hasil1. Industri rumah tangga Rp. .................,-
2. Jasa Rp. .................,-
3. Perdagangan Rp. .................,-
4. Peternakan Rp. .................,-
5. Perkebunan Rp. .................,-
6. Ladang / Tegalan Rp. .................,-
7. Pertanian Rp. .................,-
Jumlah Rp. .................,-
Kondisi Pemerintahan Desa
Aparat Pemerintahan Desa
No Aparat Keterangan1 Kepala Desa 1 Orang
2 Sekretaris Desa 1 Orang
3 Kepala Seksi 5 Orang
4 Kepala Dusun 3 Orang
Tingkat pendidikan Aparat Desa
No Aparat SD / Sederajat SLTP/Sederajat SLTA/Sederajat Sarjana1 Kepala Desa - - √ -
2 Sek Des - - √ -
3 Kasi - - √ √
4 Kepala Dsn - - √ -
5 Staf - - - -
Administrasi Pemerintah Desa
No Jenis Administrasi KeteranganI Buku Administrasi Umum:
1 Buku Keputusan Desa Ada / Tidak Kosong / Terisi
2 Buku Kekayaan / Inventaris Desa Ada / Tidak Kosong / Terisi
3 Buku Agenda Ada / Tidak Kosong / Terisi
II Buku Administrasi Keuangan:
4 Buku Data Induk Penduduk Ada / Tidak Kosong / Terisi
5 Buku Rekap Penduduk Akhir Bulan Ada / Tidak Kosong / Terisi
III Buku Administrasi Keuangan
6 Buku Anggaran Desa Ada / Tidak Kosong / Terisi
7 Buku Kas Umum Ada / Tidak Kosong / Terisi
8 Buku Kas Pembantu Ada / Tidak Kosong / Terisi
9 Buku Administrasi PBB Ada / Tidak Kosong / Terisi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD )
No Uraian Keterangan1 Status Bantuan PNPM- MP
2
Dibuat Tahun Berapa Tahun, 2009
Prasarana Pemerintah Desa/Kelurahan
No Jenis Prasarana Jumlah( BH) Baik( BH ) Rusak( BH )
1 Balai Desa/ Kantor Kelurahan 1 1 -
2 Meja 12 12 -
3 Kursi 60 60 -
4 Mesin Tik 1 1 -
5 Kalkulator 2--
6 Lemari Arsip 3--
7 Papan Penyajian Data 16 --
8 Ruang Kepala Desa 1- -
9 Ruang sekretaris Desa 1--
10 Ruang LPMD 1--
11 Ruang BPD 1--
12 Ruang PKK 1--
13 Ruang Rapat 1--
Kemandirian Keuangan Desa
No Keterangan Jumlah1 Bantuan Kabupaten Rp 254.781.505,-
2 Bantuan Pusat dan Daerah Rp 163.220.000,-
3 Pendapatan asli Desa Rp 220.575.000,-
4 Swadaya Rp 1.000.000,-
5 Lainnya Rp. 15.000.000,-
Realisasi Peraturan Desa
No Uraian Keterangan1 Peraturan desa tentang APBDes Ada / Tidak
2 Struktur Organisasi dan Tata Ada / Tidak
kerja pemerintah desa
3 Peraturan Desa tentang Ada / Tidak
pemecahan dusun
PETA DESA PENAMBANGAN KECAMATAN BALONGBENDO